PURNA




P U R N A
Menyelesaikan bukan berarti menyudahi.
Karena menyudahi, berarti selesai yang diinginkan.

           
            Tepat satu tahun yang lalu, titel siswa tingkat akhir resmi dilepas. Seratus lima puluh lebih siswa dinyatakan purna. Purna setelah 1080 hari berjuang di kawah candradimuka. Plaza terbesar itu menjadi saksi bisu perhelatan prosesi wisuda nan sakral. Langit ikut merayakan dengan rasa senang dan sedih. Senang bisa melihat sampah-sampah itu selesai diolah pabrik, sedih karena kini ia harus kewalahan memayungi mereka yang karam oleh jarak. Terbesit, apakah mereka benar-benar purna seutuhnya?

            Menurut Arya, hidup adalah akumulasi dari keputusan yang diambil setiap harinya. Kalimat ini bagi saya ada benarnya juga. Hari ini ada, berkat segala keputusan yang diambil di masa lalu. Apapun keputusan yang diambil hari ini, akan menjadi capital penting yang menentukan masa depan. Maka pastikan bahwa segala keputusan yang diambil setiap harinya bisa bermanfaat baik bagi pribadi, maupun khalayak luas.
            Selepas prosesi itu, beban kami akan lebih berat dari biasanya. 


            Teman, bayangkan.   
            Pernahkah pada suatu titik masa, kamu membayangkan dirimu menjadi seekor burung yang gesit, terbang melesat mempesona menjelajahi eloknya semesta, sembari mencari serpihan yang hilang di antara kuadriliun bintang? Mengepakkan sayap, menghantam malam, dan menyibak ganasnya cakaran gedung pada kumpulan butiran uap air di langit. Sesaat jatuh terseok-seok sebab dunia ini terlampau besar—sedang kamu merasa letih tertatih-tatih padahal dulu merasa digdaya sembari sering menista.

            Ada saatnya pula kamu akan merasa, bahwa dinginnya malam kemarin lebih nyaman daripada hangatnya sapaan mentari pagi ini. Bila kamu berada dalam keadaan tersebut, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menyalahkan rotasi bumi? atau, mentari yang berjalan dalam edarnya? Atau bahkan, rembulan yang terkaget, karena sama sekali tak tahu menahu dengan masalahmu itu?

            So, what have you done so far?

            Soichiro Honda harus menelan pil pahit manakala pabrik yang ia dirikan ludes terbakar si jago merah. Kecil menjadi kawan, besar menjadi lawan barangkali menjadi peribahasa yang akan ia kenang selama ia hidup. Di belahan dunia lain, Brand ‘Pepsodent’ kurang diminati karena karena mostly people in U.S. pada waktu itu jarang menggosok giginya. Sampai suatu ketika, propaganda Hopkins berhasil berkontribusi hingga 40% penduduk Amerika Serikat menjadi rajin untuk menggosok giginya dengan embel-embel ganjaran ‘wangi dan semriwing’. Hopkins tak patah arang manakala cercaan orang-orang menimpa dirinya saat ia mempromosikan barang yang ia tawarkan.

            What have you done so far?

       
         Purna.
            Menjadi insan mulia yang taat, berprestasi dan bermanfaat merupakan visi hidup yang baru kutemukan setelah pengelanaan selama 18 tahun lamanya. Segala tutur kata serta tindak-tanduk perbuatan, saya usahakan agar senantiasa tetap berada di jalan-Nya.  Sesuai isi QS Al Mujadilah ayat 11, Allah akan menaikkan derajat orang yang beriman dan berilmu. Maka sebagai seorang pembelajar penuh waktu, indikator pencapaian mulia dan berprestasi ialah ketika diri yang fakir illmu ini mampu menempuh pendidikan tinggi sembari tetap rendah hati. Seperti yang dikatakan Buya, jika hidup hanya sekedar hidup, maka babi hutan pun hidup. Sembari menempuh pendidikan, apa salahnya jua sembari mendefiniskan makna ’prestasi’ yang bahkan hingga saat ini sedang saya cari? Dengan harapan, kelak akan saya kembalikan lagi kepada khalayak luas sebagai manifestasi rasa syukur atas segala nikmat hidayah serta ukhuwah yang telah diberikan oleh Allah subhanahuwata’ala.
    
        “Ini bukan sebuah akhir.” serunya terkesima saat melihat seekor merpati yang tak kenal lelah mengabdi menjadi  penyalur kebahagiaan dua insan. “yang menentukan titik dari sebuah kalimat, ialah aku.” ujarnya optimis. Ia tersenyum, berharap kisah yang ia rangkai dari masa ke masa memiliki akhir yang bahagia.

            Pada akhirnya, makna purna memang bias. Ia melebur bersama jutaan cita serta harapan yang akan menuntunmu untuk terus melangkah maju.




2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.